Gunung Penanggungan atau yang dikenal juga dengan nama Gunung Pawitra memiliki ketinggian 1.653 mdpl. Gunung ini sangat favorit bagi para pendaki dan para pelari, karena dengan ketinggian yang cukup rendah namun memiliki pemandangan yang sangat mempesona. sehingga banyak yang menuju kegunung ini bukan hanya camping juga untuk berlari atau turun naik gunung saja atau biasa disebut tektok.

walaupun terbilang pendek bukan berarti perjalanan menuju puncak cukup mudah. Penanggungan terkenal dengan berbagai kesulitan selain karena jalurnya yang kadang curam juga tidak ada sumber air di jalur menuju puncak. tapi jangan kawatir, karena gunung ini ramai dikunjungi pendaki maka banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalur bahkan ada yang berjualan di puncak. so , kalo kesini apalagi di hari libur cukup sediakan uang secukupnya untuk membeli makanan dan minuman di perjalanan.
Untuk menuju gunung penanggungan dapat dimulai dari beberapa Basecamp. ada Tamiajeng, Jolotundo, Kedungudi, Kesiman, Genting dan Kunjorowesi. Dari beberapa jalur itu saya pertama kali mencoba naik ke Gunung Penanggungan melalui jalur Tamiajeng, jalur ini terkenal ramai selain di lalui oleh para pendaki juga para pelari. Mungkin jalur ini cocok untuk pelari karena trek yang dilalui cenderung mirip tangga berundak tidak terlalu banyak batu yang tidak beraturan sehingga ritme berlari lebih stabil. video dokumentasi dapat dilihat divideo berikut ini adalah video 17 Agustus 2020.
Jalur via tamiajeng adalah :
- Pos Perijinan Basecamp/ Pos 1 (ada warung soto, cemilan dll)
- Pos 2 ada warung dan juga klo pas jam rame juga sampe malam, jual cilok, bakso mie, kadang mobil SAR sampai depan warung.
- Pos 3 ada di lerang beberapa tempat datar cukup untuk bertenda, saat kondisi ramai seperti 17 agustus , pos3 banyak tenda dipasang kemudian kepuncak.
- Pos 4
- Pos Bayangan
- Puncak
Pendakian kedua ke penanggungan Hanya sampai ke puncak Sarahklopo, karena memang saat itu rencananya melatih diri dan penasaran dengan apa yang dilihat oleh teman – teman mengenai sarah klopo, dan sangat viral sekali waktu itu, mungkin istilah saat ini adalah FOMO (Fear of Missing Out). tapi fomo atau bukan mereka semua berangkat dengan jalur yang sama dengan tanah dan tumbukan yang sama dilewati. bukan sekedar nonton dan komentar di sosmed saja.
Ohya, pendakian ini dimulai dari basecamp Kedungudi melewati beberapa candi, yaitu candi Carik, Candi Lurah, Candi Siwa, Candi Guru, dan sebetulnya ada candi Wisnu. Karena ketika ke Sarahklopo kita belok kanan di percabangan dibawah candi Wisnu. Perjalanan santai dapat ditempu dengan waktu 3 sampai 4 jam. jangan terlalu memaksa untuk naik, istirahatkan kaki jika capek. Untuk manajemen waktu usahakan berangkat dengan sangat pagi, karena jam 10 -11 kabut sudah datang , sehingga estimasi maksimal kamu mulai naik adalah pukul 6 pagi, diatas masih bisa menikmati pemandangan kota , kemudian melihat kabut datang. Skenario yang syahdu gaes. berikut view video perjalanan sarah klopo. Berikut ini adalah Jalur ke Penanggungan Via Kedungudi:
- Basecap Kedungudi (Simaksi menggunakan online yah 15rb)
- Pos 2 , saat ini lebih ramai karena warungnya bertambah, diatas pos 2 ada warung deket pohon bambu 5 menit perjalanan lah dari pos 2. dari pos 2 ini jika kita lurus ke utara bisa tembus ke warung cak Sol jalur jolotundo,
- Pertigaan jalur Candi bayi dan Pos 3 sebelum jalur ini ada perubahan pada peta sepertinya dibuatkan jalur pintas yang lebih pendek (Video saya yang “patah hati naik gunung AWAS patah tulang | turun gunung PENANGGUNGAN ” ini menunjukkan jalur baru),
- POS 3 ada gubuk disini tetapi tidak ada yang jualan, yang jualan ada di gubug diatas Pos 3
- bukan pos tetapi ada percabangan dan biasanya ada mas2 yang jualan, disini ada jalur baru yang lebih enak yaitu belok kiri, jalur lama lurus ke atas.
- Candi Carik , percabangan yang lebih landai adalah di sebelah kakan candi Carik.
- Candi Lurah
- Pertigaan Cilok, entah apa namanya tetapi disini ada warung yang jualan cilok, kita juga bisa beli minuman dan duduk2 santai disini.
- Candi Siwa , lokasinya dibawah jalur sehingga jika ingin foto2 harus turun dulu,
- Candi Guru, disini juga ada yang jualan minuman biasanya
- Candi Wisnu, nah dari sini kita harus memilih belok kanan menuju Sarahklopo atau lurus keatas menuju puncak.
- jika ke puncak jalur naik terus menanjak, namun jika ke sarahklopo jalur datar menyamping.
ohyah selain perjalan mendaki yang nanjak, jalur jalan desa menuju basecamp juga nanjak loh gaes !! Perhatikan kendaraanmu.
Sebetulnya ada beberapa video yang kami lakukan melalui jalur Kedungudi, silahkan cek saja di video youtube kami lainnya. Berikutnya adalah perjalanan sampai puncak. Kali ini kami menggunakan pintu yang lain yaitu jalur Jolotundo. Jalur yang cukup menyenangkan dan menyeramkan juga kisah beberapa hari setelah saya ada musibah terjadi kepada anak dari Jombang.
Dari Basecap Jolotundo kita akan dapat melihat beberapa candi, Yaitu Candi Bayi, Candi Putri, Candi Pura, Candi Gentong, Candi Sinta. dan juga dapat meluwati basecamp Watulayah, entah apa isinya itu hanya watu dan layah mungkin.
Ada beberapa tujuan juga yang dapat dilakukan melalui jalur ini seperti ke puncak Bekel, Ke puncak Gajahmungkur namun yang perlu kita siapkan adalah tubuh , jiwa, dan bekal yang memadahi. JANGAN LUPA BAWASAMPAHMU KEBAWAH !!!