Candi Cemandi Di Gunung Penanggungan

Candi Cemandi Di Gunung Penanggungan

Keindahan gunung Penanggungan bukan hanya pada bentuknya yang mirip dengan digambar saat SD. tetapi ada sisi sejarah yang patut kita jaga saat menjelajah disana. Entah dari mana kisah itu terbentuk namun ketika kita naik gunung Penanggungan, kita akan merasakan aura kerjaan masa lalu yang tersisa di setiap langkah yang kita daki.

sebetulnya jika ingin tahu tentang candi saja tidak perlu kita mendaki kesana, cukup buka google maps / google earth, tetapi ada hal yang tidak akan kamu dapatkan yaitu foto langsung di lokasi dan menikmati apa yang ada dari sudut ke sudut tempat itu. Bukan hanya dari bentuk bangunannya, tetapi aroma alam, angin yang berhembus dari pegunungan dan dedaunan bercampur dengan bau bunga dan dupa, hahaha. tentu kamu tidak dapat perasaan kesendirian ditempat seperti itu lalu kabut datang beriring dengan gerimis, sungguh syahdu dan seru bukan….

ya seperti itulah kejadian yang saya alami. langsung saja kita telisik satu persatu :

Candi Bayi, pengalaman pertama di candi ini adalah ketika akan ke puncak gunung Bekel, ketika berangkat masih terlihat biasa saja, namun disebelah atasnya ada tanaman bambu yang lumayan lebat sehingga menambahkan kesan teduh alias suram, hehehe bukan teraang pastinya, di watu talang waktu itu banyak terdengar suara pemuda dan pemudi berfoto ria. Momen terseru adalah ketika arah turun dari Bekel. Tubuh yang sudah lelah dan saya disana sendirian saja disitu dengan kondisi gerimis dan kabut yang menyelimuti dedaunan, senada dengan asap dupa mengepul karena baru dinyalakan, sungguh menyenangkan. Kali berikutnya waktu ke puncak suasana terlihat lebih cerah, cenderung panas juga, pulang – pulang kulit tangan dan kuping terbakar.

Candi Putri, candi yang pasti kita lewati jika melalui jalur jolotundo. tempat yang asri karena terdapat camp area sebelah kanannya, namun dikelilingi oleh semak dan hutan, kadang jika beruntung kita menemukan ayam hutan atau hewan lain disini.Cocok lah untuk tempat beristirahat sejenak karena banyak pohon untuk berteduh.

Candi Pura, candi ini berada dipersimpangan antara jalur menuju Bekel atau puncak. ada makara berupa mirip lesung. dikelilingi oleh tanaman pagar, ada beberapa pohon jambu disekitarnya, tapi yakinlah kamu pasti tidak menjumpai yang matang dan besar, keduluan yang lain, hahaha. namun dari sini kamu bisa melihat puncak penanggungan.

Candi Gentong, seperti namanya candi ini terdiri dari genthong yang terbuat dari batu lalu disampingnya terdapat seperti meja altar atau tiang saya kurang tau apa namanya tetapi bentuk yang sama juga ada di candi Sinta, cuman di candi gentong lebih rapi. Dari sini kita dapat melihat puncak gunung bekel.

Candi Sinta, candi ini lebih luas dengan ada tanah lapang di depannya, atau mungkin karena tidak terlalu tinggi sekitarnya jadi tampak luas, entahlah presepsi kita kadang berbeda, bagian sisi kanan ada semacam meja altar seperti pada candi gentong, dan bagian depan ada batu tertata rapi tetapi kok malah jadi mirip makam, hehehe. Entah kenapa dinamakan candi Sinta apakah ada candi Rama sekitar situ, seingat saya ada candi Naga candi Lemari dst.

Candi Naga, sebelum ke lereng Gunung bekel yang penuh dengan tali untuk naik dan penuh dengan prusutan klo musim hujan. pasti akan melewati Candi Naga, kita bisa mampir untuk foto – foto namun banyak juga yang melewatkan candi ini karena jalur yang dilalui belok kiri 3 meter sebelum candi. Candi ini mirip candi yang lain namun seperti bertingkat, ada yang candi yang ke atas dan ada yang kebawah. Pepohonan rumayan rimbun dan langit yang sering berkabut membuat suasana menjadi syahdu. horornya dapetlah apalagi kalau sendirian. berbeda dengan candi yang lain, review candi Naga berada di video perjalanan menuju Bekel.

Candi Carik, jika naik Penanggungan lewat Kedungudi , candi yang pertama di singgahi adalah Candi Carik, entah kenapa dinamakan Carik / carek. di kampung / desa carik adalah jabatan di desa yang dalam bahasa Indonesia disebut Sekdes / Sekretaris Desa. tapi kemungkinan karena diatasnya ada candi Lurah, jadi jabatan dibawah lurah kan carik. Candi ini cukup besar dan luas , ada pelataran didepannya dan berundak juga, kapan hari waktu kesini ada undak yang dipenuhi rumput dan bunga, karena sering di duduki para pendaki, jadinya rumput hijaunya mati. eman2, saran saya kalau mau nenda di sebelahnya saja.

Candi Dhasiq, jika dilihat dari google maps elevasi candi ini sejajar agak lebih bawa dari candi Carik, mungkin karena candi ini jauh dari jalur pendakian maka sedikit dekali yang melakukan revie terhadap candi ini.

Candi Lurah, ..

Candi Siwa,…

Candi Guru,..

Candi Wisnu,..

Candi Selokelir , jika mendaki melalui basecamp Kedungudi kita bisa mampir ke Candi Selokelir, namun karena lagi – lagi candi ini berlawanan dengan jalur pendakian, kebanyak pada enggan untuk mampir. Beberapa pendaki mencoba untuk menerobos jalur dari Selokelir menuju Sarah klopo atau puncak bayangan, namun terlihat berbahaya karena melewati hutan apalagi hutan bambu, sehingga sangat rawan binatang buas.

BERSAMBUNG ……

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *